Senin, Maret 14, 2022

Laporan Kosong / Blank Report - Clarion Preview tidak Muncul - HAPIS

 


Untuk catatan pribadi. Masalah terjadi ketika akses program HAPIS dari komputer Client langsung shortcut ke file exe di server, tanpa ada proses installasi apa-apa di komputer client. 

Ketika buka program, tidak ada masalah dan bisa digunakan dengan normal. Cuma terkendala ketika buka laporan, akan muncul tampilan kosong, cuma ada tulisan judul Clarion Preview.

Setelah ditelusuri, ternyata untuk memunculkan laporan tersebut membutuhkan file ntwdblib.dll.

Apa itu  ntwdblib.dll? Kabarnya sih, itu adalah sebuah modul MS SQL Server Database dari Microsoft.

Singkat cerita, untuk mengatasi masalah tersebut, copy file tersebut dari tempat lain (atau download), kemudian diletakkan di folder C:\Windows\System32 (untuk Windows 32 bit) atau C:\Windows\SysWOW64 (untuk Windows 64 bit).

Setelah dicoba lagi, laporan sudah muncul seperti yang diharapkan.

Senin, Januari 27, 2020

Troubleshooting: Cara Reset Printer Canon G1010 error 5B00

Sudah menjadi hal umum, kalau printer inkjet yang kita gunakan secara umum akan menghitung jumlah print setiap kita melakukan print (counter). Setelah digunakan beberapa lama, pada suatu titik tertentu akan sampai pada batas jumlah print yang akan direkomendasikan untuk dilakukan service. Saya pribadi menyarankan ikuti prosedur resmi yang memang didesain oleh vendor printer tersebut.

Sama halnya dengan printer Canon Pixma G1010 akan mencapai titik harus melakukan  service pada titik tertentu dengan error 5B00. Seperti yang ssaya sarankan sebelumnya, segera bawa ke service center terdekat. Namun, ada kalanya kita membutuhkan printer sesegerea mungkin sehingga tidak akan sempat kalau harus membawanya dulu ke service center yang notabene gak banyak seperti orang jualan kacang.

Dalam keadaan terdesak dan genting (semoga tidak), kita bisa melakukan reset secara manual. Banyak yang menawarkan software bahkan chip untuk mengatasi masalah reset printer tersebut. Kalau yang pernah saya coba, masih gagal menggunakan software Service Tool yang ada. Akhirnya setelah searching, ketemu link youtube yang menyediakan tutorial cara reset printer. Ada di channelnya: https://www.youtube.com/channel/UCRByhS6sHZzjkmm6yWQJZOQ.

Langkahnya:
  1. Dalam kondisi printernya mati, tekan dan tahan tombol Power dan Resume secara bersamaan. Setelah itu, penekanan tombol resume boleh dilepas.
  2. Tekan tombol Resume 2 x.
  3. Matikan printer dengan menekan tombol Power.
  4. Masuk ke "Service Mode" dengan cara:
  5. Tekan tombol Power dan tahan. 
  6. Sambil menahan penekanan tombol Power, tekan tombol Resume 5x.
  7. Lepas penekanan tombol power.
  8. Printer akan terdeteksi sebagai device baru, biarkan saja sampai selesai.
  9. Tekan tombol Resume sebanyak 6x.
  10. Tunggu beberapa saat (setengah menit).
  11. Tekan tombol Power 2 x.
  12. Cabut kabel power sampai indikator power mati.
  13. Tancapkan lagi kabel power.
  14. Nyalakan printer dengan tekan tombol power seperti biasa,
  15. Printer sudah bisa digunakan lagi.

Sudah saya praktekkan sendiri, dan bisa. Semoga beruntung.

Terimakasih.

Kamis, Mei 31, 2018

Troubleshooting error: Failed to connect to windows service di windows 7 (solved)

Ceritanya, lagi asik menata dokumen di ruangan yang cukup berantakan, telpon kantor berdering keras memekikkan telinga, sebenarnya sih biasanya memang suaranya seperti itu...tapi karena sekarang kondisinya lagi gak biasa...jadi terdengar sedikit mengganggu...agak-agak gimana gitu....! Ya...seperti perasaan anak kecil yang setiap hari selama satu bulan menyisihkan uang jajannya untuk ditabung...setelah terkumpul dipake buat beli es krim kesukaannya...terus..di perjalanan mau pulang naik ojek...es krimnya jatuh ke jalan....kemudian digilas sama buldozer yang sedang lewat...lalu tiba-tiba hujan deres (pake petir dan angin)...dan ojeknya mogok persis 300 meter sebelum gang masuk rumah...padahal jalannya barusan dibongkar untuk diperbaiki
(gak segitunya juga sih).

Kembali ke masalah awal, telpon tadi adalah panggilan meminta bantuan untuk benerin komputer...masalahnya sih cuma gak bisa login meskipun user dan passwordnya sudah dipastikan benar.

Akhirnya setelah meluncur ke TKP, ketika user login, muncul pesan "Failed to connect to windows service" yang isinya "Windows could not connect to the system event Notification Service service. This problem prevents standard users from logging on to the system. As an Administrative......dst.". 

Setelah nyari-nyari referensi, muncul beberapa alternatif penyelesaian dan akhirnya saya pilih solusi berikut:

Reset the Winsock Catalog

 1.  
Buka Command Prompt sebagai Administrator "Run as Administrator."
 2.  
Ketik pada command prompt “netsh winsock reset” (tanpa tanda petik) dan tekan tombol Enter.
 3.  
Kemudian Restart komputernya.


Setelah dicoba lagi, user sudah bisa login seperti biasa.

"demi apa?"... (jadi ingat teman saya Rahma... )

 

Rabu, Oktober 18, 2017

Error ETAX-30009 Tidak Bisa Buat PDF Faktur - Solved

Permasalahan Error ETAX-30009 ketika membuat file pdf dari komputer client banyak dialami ketika efaktur diupdate menjadi versi 2.0 (karena memang ada arahan untuk update Efaktur ETaxInvoice ke versi 2.0). Padahal ketika dibuat di computer server, tidak ada masalah error tersebut. Termasuk di tempat saya bekerja juga mengalami hal yang sama pada computer client.

Setelah googling, ada beberapa solusi di beberapa tempat dan dianggap berhasil sesuai penjelasan masing-masing yang berbagi solusi.

Namun ketika dicoba beberapa alternative cara tersebut, masalah ETAX-30009 masih belum bisa diselesaikan.

Akhirnya, mencoba mencari cara sendiri karena masih ada celah variasi solusi yang bias diselesaikan. Kalau dilihat penjelasan dari berbagai sumber, intinya ada masalah SE (Sertifikat Elektronik) di client meskipun SE di server sudah diupdate dengan SE yang terbaru.

Cara yang menurut saya berhasil dilakukan di tempat kerja saya adalah menggabungkan beberapa saran cara yang sudah diposting di tempat lain.

Berikut langkahnya:
Langkah 1:

Rename folder database client yang ada sekarang (biasanya di C:\EFaktur_Windows_32bit\db\ETaxInvoice) menjadi ETaxInvoiceOld

Langkah 2:

Copy folder database (ETaxInvoice) yang ada di server ke lokasi database di client.
Jangan lupa copykan juga SE (Sertifikat Elektronik) terbaru yang digunakan server ke komputer client (saran lokasi di folder "C:\EFAktur_Windows_32bit\" saja).

Langkah 3:

Buka ETaxInvoice dengan mengakses database local/lokal, kemudian login dengan user dengan level Administrator. Tujuannya untuk menambahkan SE.

Langkah 4:

Tambahkan SE melalui menu Referensi - Administrasi Sertifikat. Lakukan seperti menambahkan SE di komputer server.

Langkah 5:

Coba buat pdf di menu yang biasanya digunakan. Kalau bisa, tutup ETaxInvoice kemudian jalankan lagi sebagai client dengan konek database ke server. Login menggunakan user client seperti biasanya. Kemudian dicoba lagi buat pdf. Kalau menurut pengalaman di tempat kerja saya, cara di atas sudah berhasil.

Semoga di tempat lain juga bisa diselesaikan dengan cara di atas.


 

Jumat, Mei 08, 2015

Cara Downgrade dan Aktivasi Lisensi Windows 8 Pro dengan Preinstalled Windows 7 Pro 64bit menjadi Windows 7 Pro 32bit

Komputer built-up baru yang sekarang banyak beredar untuk target pasar business kebanyakan menggunakan lisensi Windows 8 Pro OEM yang kadang-kadang sudah preinstalled Windows 7 Professional 64 bit. Dan kadang juga sudah disertakan OS Recovery DVD Windows 8 Pro dan Windows 7 Pro 64 bit beserta DVD Drivernya. Sehingga bisa digunakan jika ingin menginstall ulang kembali Windows dengan kedua versi Windows tersebut.

Masalah muncul ketika di tempat kerja kita masih menggunakan aplikasi 16bit atau aplikasi berbasis DOS karena dua jenis program tersebut sudah tidak disupport oleh Windows 7 Pro 64bit, apalagi Windows 8 Pro 64bit. Seperti pengalaman saya pribadi sebagai teknisi IT di perusahaan yang masih menggunakan program tersebut. Sehingga opsi yang paling aman menurut saya adalah mengganti OSnya menjadi Windows 7 Pro 32bit meskipun ada alternatif lain yaitu menggunakan virtual mesin seperti Virtual PC, Virtual Box atau sejenisnya. Karena di perusahaan tempat saya bekerja berkomitmen untuk menggunakan software legal, daripada beli lisensi windows tambahan untuk virtual mesin, satu-satunya cara yang paling “aman” adalah menginstall ulang OSnya dengan syarat, sudah tersedia driver untuk perangkat-perangkat komputer tersebut (bisa dilihat di website resminya).

Stiker COA Windows 8 Pro sudah tidak seperti Windows sebelumnya. Pada stiker tidak dicantumkan Product Keynya karena Product Keynya tersimpan di BIOS. Dengan menggunakan tool tertentu (bisa disearching di Google), bisa kita dapatkan Product Key tersebut dari BIOS. Tapi tenang, bukan itu yang jadi masalah, cuma info saja.

Kalau kita berfikir normal sederhana, akan jadi masalah ketika downgrade Windows 7 Professional 64 bit menjadi Windows 7 Professional 32 bit adalah kita butuh DVD OS Recovery Windows 7 Pro 32bit yang notabene tidak disertakan pada pembelian komputer baru tersebut atau bisa menggunakan installer Windows 7 Pro 32 bit yang umum tapi kita tidak punya Product Key windows tersebut untuk aktivasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak alternatif cara yang disarankan oleh netizen di berbagai forum menggunakan tool tertentu atau cara tertentu. Bagi saya, sekali lagi saya akan memilih cara yang paling “aman” dari berbagai solusi yang ditawarkan tersebut.

Langkah pertama adalah mencoba memahami preinstalled Windows 7 64 bit yang sekarang terinstall di komputer tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Preinstalled Windows 7 64bit biasanya sama hasilnya jika kita melakukan installasi Windows menggunakan CD/DVD OS Recovery Windows 7 64 bit yang sudah disediakan pada saat pembelian komputer tersebut.
2. Install Windows 7 Pro 64bit menggunakan OS DVD Recovery biasanya tidak membutuhkan Product Key dan OSnya sudah teraktivasi.
3. Ada beberapa perbedaan pada hasil installasi Windows 64 bit menggunakan OS DVD Recovery dengan hasil installasi menggunakan installer umum, salah satunya adalah folder OEM yang ada di C:\Windows\System32\ yang tidak kita jumpai jika install OS menggunakan installer umum. Di dalam folder ini berisi file lisensi windows OEM yang digunakan.

Langkah kedua adalah backup file atau folder dan registry untuk kepentingan aktivasi windows dan mengubah tampilan windowsnya mirip dengan yang sekarang terinstall. Berikut adalah daftar yang harus dibcakup untuk jaga-jaga: (contoh yang saya gunakan adalah komputer HP Prodesk 490 G2)
- %SystemRoot%\system32\oobe\INFO (folder ini berfungsi untuk merubah background awal windows startup defaultnya HP)
- %SystemRoot%\system32\OEM (folder beratribut hidden ini berisi file lisensi yang kita butuhkan. Dalam kasus saya, nama filenya oem-cert.xrm-ms)
- C:\SYSTEM.SAV (folder ini ber-atribut system dan hidden, sehingga harus disetting dulu explorernya agar bisa melihat folder atau file yang ber-atribut hidden dan system. Folder ini berisi logo merk komputer, dalam kasus saya merk HP).
- C:\Users\NamaUser\AppData\Local\Microsoft\Windows\Themes\oem.theme (ini adalah file theme HP defaultnya komputer HP).
- %SystemRoot%\web\wallpaper\HP1.jpg (ini adalah file image yang digunakan untuk wallpaper sesuai dengan settingan yang ada pada oem.theme)
- Export registry key berikut melalui regedit: [HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\OEMInformation] (registry ini menyimpan informasi OEM komputer tersebut)

Kalau sudah dibackup, kita siap dengan langkah berikutnya.

Langkah Ketiga, download dan jalankan tool ABR (Activation Backup and Restore) dari http://directedge.us/content/abr-activation-backup-and-restore. Tool ini bisa digunakan untuk membackup aktivasi windows, tapi saya menggunakannya cuma untuk mengetahui product key yang digunakan oleh Preinstalled Windows 7 Pro 64 bit yang nantinya saya gunakan kembali untuk aktivasi Windows 7 Pro 32 bit.

Langkah Keempat, install Windows 7 Professional 32 bit menggunakan installer Windows 7 Professional OEM umum yang bisa didownload dari Microsoft. Usahakan lebih baik install tanpa harus memformat harddisknya. Kalau tidak diformat, installer windows akan otomatis mengubah installasi windows yang sekarang adamenjadi Windows.old, sehingga jika masih ada yang lupa kita backup masih ada di folder tersebut. Ketika diminta product key, dikosongi dulu saja dan lanjutkan proses installasi windowsnya sampai selesai. Jika sudah selesai, install semua driver perangkat yang dibutuhkan.

Langkah Keempat, letakkan kembali folder yang dibackup pada langkah kedua tadi ke posisi masing-masing persis seperti ketika membackupnya serta jalankan juga file reg yang kita export sebelumnya. Khusus file theme, bisa kita letakkan di C:\Windows\Resources\Themes\ kemudian restart komputernya.

Langkah Kelima, jalankan command prompt (cmd) dengan mode “Run as administrator”. Setelah muncul, ketikkan perintah “slmgr -ilc C:\Windows\System32\OEM\oem-cert.xrm-ms” (untuk menginstall file lisensi yang sudah kita backup sebelumnya) lalu tekan enter dan tunggu sampai ada popup windows yang mengatakan kalau lisensi berhasil diinstall.

Langkah Keenam, lakukan aktivasi windowsnya dengan cara klik kanan Computer – Properties. Pada bagian Windows Activation, klik change product key, masukkan product key yang kita backup sebelumnya menggunakan tool ABR pada langkah ketiga. Lanjutkan sampai proses aktivasi selesai tanpa harus terkoneksi internet.


Itulah yang saya lakukan untuk mendowngrade Preinstalled Windows 7 Professional 64bit menjadi Windows 7 Professional 32 bit pada beberapa komputer yang dibeli perusahaan.

Semoga sharing pengalaman ini bermanfaat.